2.27.2013

Pixlore: Tool Buat Story Book Baru

Ayah nulis lagi, masa' Bunda yang nulis tentang ginian :D

Setelah menunggu berminggu-minggu setelah masuk list daftar tunggu invitasi program beta-nya Pixlore, kemarin datang juga invitasinya ke email. Alhamdulillah.

Sebelumnya saya juga daftar untuk mencicipi rasa tauco a.k.a Touchoo, tool untuk membuat story book interaktif, yang juga masih dalam tahap "mengirim" undangan. CEO nya bilang sama saya (via email hehe) diperkirakan bagi-bagi undangan menikmati tauco-nya selesai di bulan April. Masih lama ya.

Invitasi yang mampir ke email kemarin adalah invitasi untuk mencoba aplikasi web dari Pixlore. Pixlore menyediakan layanan untuk membuat storybook interaktif dengan praktis. Di situsnya, Pixlore menggadang-gadang layanannya yang bisa dimainkan di iPad, iPhone, dan Android. Asik bisa ncicipi private beta-nya. Kalo ada yang tertarik ikutan program private beta-nya, silakan daftarkan email ke situsnya Pixlore ya. Undangannya unik: 1 undangan untuk 1 user. Seandainya bisa di-share undangan saya, saya bagiin deh di sini. :D

Bagi yang sudah baca post Ayah yang judulnya Buat Storybook Gratis, mungkin sudah coba-coba sendiri bikin storybook di storybird.com. Terlepas dari keterbatasannya, storybird adalah situs yang bagus dan intuitif untuk bikin storybook sederhana. Bagi yang menginginkan storybook yang lebih kaya konten multimedia dan interaktif sehingga lebih menyenangkan, storybird bukan layanan yang dimaksud.

Okeh, kembali ke Pixlore. Ada channel resmi Pixlore di youtube yang -sekarang baru satu-satunya- menampilkan tutorial Pixlore. Saya yakin ke depannya bakal bertebaran tutorialnya, secara Pixlore ini ada fitur yang pretty advance. Sila sempatkan nonton dulu sebelum lebih lanjut mencoba Pixlore.

Eh jadi lupa kasih tau, Pixlore adalah aplikasi berbasis web. Jadi tidak perlu ada yang diunduh dan di-install. Cukup gunakan browser terbaru, Pixlore merekomendasikan Chrome atau Safari terbaru. Dan tentu saja koneksi internet. :D

Berikut fitur yang patut diperhatikan.
1. Pixlore Beta baru memberikan opsi menyimpan file ebook format .epub.
Ini berbeda sama yang saya bayangkan dulu. Iya bener, epub ini bisa dibuka baik di iPad, iPhone, dan android walaupun dengan aplikasi reader tersendiri. Hanya saja yang saya bayangkan adalah native app untuk iPad ataupun android yang biasanya di-install dulu. Native app memang lebih unggul karena memang itulah sejatinya yang didukung penuh oleh OS device-nya. Meski begitu, file epub ini juga populer untuk ebook kok. So, tetep patut dijajal.
Disebutkan di situsnya, bahwa bakal ada reader app dari Pixlore. Reader ini belum rilis, jadi mesti cari alternatif lainnya dulu. Jika Anda punya Mac atau iPad, gak perlu bingung karena Mac/iPad sudah mendukung epub3. Apalagi di Mac sudah ada iBook Author, tool untuk membuat epub3 yang disediakan gratis. Nah sekarang yang punya android, agak susah cari aplikasinya. Sementara yang saya temukan adalah GitdenBook EPUB3 Reader (gratis di google play) dan Helicon books reader (berbayar di google play), itu pun review penggunanya masih sedikit. Kalau mau memainkan di windows, sila coba Azardi reader. Cara lain menggunakan browser Chrome lalu menginstall Readium addon. Sudah saya coba Azardi dan Readium untuk membuka epub dari Pixlore, sepertinya kurang oke, gak dapet fitur interaktifnya. Padahal pas dibuka di web viewer-nya Pixlore, cakep banget. Gak heran kalo epub3 ini baru lazim digunakan di produk apple.
Saya berharap fitur untuk mempublish ke native app android bisa segera rilis, biar gampang kalo mau mainin di android device yang notabene lebih menjamur. Saya belum coba aplikasi reader untuk tablet androidnya. Kagak punya tablet nih. :D

2. Editor di Pixlore tergolong mudah dipahami.
Tool-nya sedikit tetapi sangat cukup. Memasukkan gambar tinggal drag n drop. Bisa digeser atau resize semaunya. Mendukung transparansi. Yang oke punya mendukung animasi gambar.
Kemudian, teks bisa ditambahkan dimana saja dengan pengaturan yang lengkap. Jenis font, besar font, lokasi, penambahan text box tidak terbatas.
Musik bisa diset untuk dimainkan dari awal, ataupun saat kejadian tertentu.

3. Menambahkan action untuk interaktivitas
Menambahkan action untuk interaktivitas butuh pemahaman logika. Sekali paham konsepnya, kita bisa menemukan banyak kemungkinan untuk interaktivitas storybook. Kelebihannya di sini nih, kemungkinan keragaman interaktivitas sesuai kreativitas creator. Contohnya adalah, bisa bikin game drag n drop mainan ke keranjang, animasi menyalakan-mematikan lampu dengan trigger sentuh gambar saklar, dan lain-lain.

Itu review singkat saya tentang Pixlore. Maaf jika bahasanya terlalu teknis ya :D
Kelebihan Pixlore adalah kemampuannya untuk menambahkan interaktivitas. Kekurangan utamanya adalah baru bisa disimpen dalam format epub yang masih sulit dicari reader yang layak untuk windows dan android. If you want to and feel geek enough, just try it yourself. Great FREE app.

Saya sedang garap satu proyek storybook buat Fayyadh. Judulnya Alif Si Kucing Mengantuk. Terinspirasi dari buku bantal Fayyadh, Pat Sleepy Bunny. Menceritakan aktivitas sebelum tidur. Ngerjain ilustrasinya bakal butuh berhari-hari nih. Padahal sederhana banget haha.

Yosh, semangat. :D

Give it a try. Pixlore Beta.

0 comments:

Post a Comment

Menyenangkan membaca komentar dari teman-teman. :D