9.15.2021

apa kabar, gadis kecil?

hai gadis kecil,

bagaimana kabarmu hari ini?

kudengar engkau mulai bertanya tanya, apakah bunga matahari adalah satu satunya sumber bahagia?


hai gadis mungil,

sudahkah kau temukan apa warna pelangi?

kudengar engkau mulai gagap mengenali hingga merah muda dan jingga nampak serupa


kemarilah gadis mungil,

akan kudengarkan senandung sumbangmu

akan kudengarkan cerita hantu karanganmu

akan kubiarkan engkau menari tanpa lagu

akan kubiarkan engkau mewarnai seluruhnya kelabu


dengar, gadis kecil

kamu tak perlu terus meringkuk sendirian

ingatlah, aku adalah nyaman

9.07.2021

bersama, kita bisa

 kamu benar,

mungkin setiap orang tua merasakan sesal dan galau yang sama.

bagaimanapun, mendidik anak adalah sebuah perjalanan

ada hari-hari ketika kita lelah, lengah bahkan hampir menyerah


namun ada satu hal yang aku tahu benar

bagaimanapun rute perjalanan ini, 

bersamamu,

lelah menguap dengan mudah.




7.23.2021

Delapan, sebelum sembilan

 Hal-hal yang selama ini membantuku mencerna rasa tidak nyaman

1. Ngomong sendiri dalam hati

2. Mengadu pada Penguasa Segalanya. Mendadak doaku lebih lama dari biasanya

3. Menuliskan, mendeskripsikan detail yang aku rasakan

4. Beres beres, merapikan sesuatu. Seperti sedang mengurai dan memilah isi kepala

5. Menangis. Memang bukan pilihan pertama, biasanya merupakan pertahanan terakhir

6. Tidur

7. Kopi, atau es krim

8. Membaca novel, membaca ulang buku catatanku sendiri

9. Membicarakan, mengutarakan

7.17.2021

Masih tentang rasa yang sama

hanya meredupnya binar mata

juga sesak yang menggantung di udara
hanya bisik tanpa suara

dimana keberanianku tersimpan
kepada siapa harus kuwacanakan

aku menamainya kecewa
namun sayangnya aku tak tau pada siapa

7.16.2021

aku menyebutnya kecewa

 pernah gak kamu kecewa pada dirimu sendiri?

aku beberapa kali, atau lebih tepatnya sering mengalami.

rasa rasanya aku ingin mengganti nama, mengulang hari atau menghilangkan diri.

seharusnya aku tidak melakukan ini

seharusnya aku mampu jauh lebih baik dari itu

seharusnya aku mendahulukan kebenaran, bukan keinginan

seharusnya aku mendengar nurani, bukan terpesona bisikan menyesatkan


pernah gak kamu merasa demikian kecewa?

pada rangkaian keputusan, dusta dan kecurangan?


kukira mengecewakan orang-orang tercinta adalah sesakit-sakitnya

ternyata, mengecewakan diriku sendiri adalah puncaknya.

7.13.2021

Kemarin

Alhamdulillah.

Hari-hari yang dipenuhi huru hara (minimal dalam kepala) telah beranjak pergi. Semoga demikian juga dengan si biang keladi. Lekas-lekas pergi.

Betapa terlalu banyak nikmat yang terlalu sering tidak disadari, luput disyukuri.

Cerita tentang isoman yang tadinya terdengar samar dari kejauhan, pada akhirnya mewujud nyata. Dua adek kandung dan keponakan, terkonfirmasi positif covid-19.

Alhamdulillah saat ini telah tahap pemulihan, meski beberapa hari belakangan termasuk golongan orang yang memburu keberadaan oksigen yang dikabarkan raib dari pasaran.

Berita yang sama, terdengar dari tempat jauh, namun terasa dekat. Keluarga kakak dan adek ipar di Bengkulu pun sedang menjalani isoman.  Alhamdulillah, saat ini telah berangsur membaik, semoga segera pulih sehat seperti sedia kala.

 

hari hari ketika kecemasan menghentikan gerakan

bukan karena tiadanya waktu seperti yang biasa kukeluhkan tanpa bosan

bukan karena  tiada tenaga seperti yang selalu kukatakan sebagai dalih kemalasan

namun

ketika kecemasan menguasai hati, kebekuan otak dan raga kadang terjadi


Alhamdulillah, atas perlindungan dan limpahan kasih sayang Allah, kami sekeluarga sehat tak kurang suatu apa.

Semoga Allah berkenan terus menjaga kami, menjaga kita semua, dan menghilangkan wabah ini. 



7.01.2021

suara-suara bising di kepala

 kadang aku heran dengan apa yang kulakukan

hari-hariku akhir-akhir ini dipenuhi daftar rinci

setelah ini lalu itu, jangan lupa sambil begini dan begitu

kurasa, lelah badanku tak seberapa

hanya saja, tengkukku yang kaku mulai menjeritkan tanya

berlelah payah demi apa?

6.27.2021

ketika aku menunggu

manusia memiliki rencana, yang seringkali lebih panjang dari angan angannya,

tapi Pencipta Manusia memiliki Kuasa.

manusia seharusnya tau, dua tangannya yang tengadah itu, sujud lamanya pada dini hari itu, isak pinta tanpa suara itu, adalah pengakuan kelemahan dan pengagungan Pemilik Kekuasaan.

maka jika tanganmu tetap mengepal, kepalamu tetap tegak, dan hatimu sekeras batu,

setinggi apa gunungan dosa yang menghalangimu?




6.16.2021

mengenangmu saat ini

 dalam penggal perjalanan, selalu ada jejak-jejak yang tinggal

dari mereka yang pernah singgah

atau mereka yang mengajarkan dalam cara yang sama sekali tidak mudah, apalagi indah

beberapa nama yang tetap ada, sejauh apapun masa membawa

beberapa senyum yang tetap terbayang, meski wajah telah samar memudar


aku menemukanmu, sebagai satu diantara kenangan itu

6.11.2021

temui aku

 Hai kamu

yang terlupakan dalam sudut beku

yang kucari ketika mendung dan sendu

apa kabarmu?


tentu saja aku sebenarnya ingin menyapa

tapi engkau pasti tau bahwa bahagia membuatku terlena

atau bukan bahagia sebenarnya, ada yang menyaru seolah sama


aku mencarimu kali ini

diantara tumpukan berdebu

terabaikan, hingga saatnya aku merasakan kepahitan


pernahkah kamu marah padaku?

mengabaikan, lalu merengek mencoba menemukan


aku tak mampu bercerita dalam kata

aku tak sanggup mengisahkan pada dunia

hanya padamu aku bisa berbagi rahasia