9.21.2018

Agar Tidak Salah Paham


Sebagai pasangan LDR yang bertemu sepekan sekali, mayoritas komunikasi suami istri kami lakukan melalui perantara media. Percakapan via WhatsApp dan Video call menjadi kegiatan wajib yang kami lakukan. Selain itu ada beberapa hal yang kami sepakati agar memperlancar komunikasi tertulis ini, diantaranya:
a.       Memberitahukan rencana dinas.
Hal ini penting mengingat tugas suami yang mengharuskan beliau visit ke lokasi yang kadang susah sinyal. Jika dikomunikasikan sebelumnya dapat menghindari kesalahpahaman komunikasi karena pesan yang tidak sampai, atau tidak terbalas.
b.      Tidak mudah baper
Curhat pada suami di sela-sela jam kerja, dan hanya dibalas seadanya atau hanya sekadar dibaca jika terlalu memperturutkan perasaan, akan berujung kecewa. Bagaimanapun kondisi di tempat kerja tidak dapat diprediksi, meeting, bertemu client, dipanggil atasan dapat menjadi sebab mengapa chat “penting” kita hanya dibaca.
c.       Tepat menggunakan tanda baca, dan berhati-hati dengan tanda seru dan huruf kapital.
Nampak sepele, namun kadang memicu kesalahpahaman.


#day6
#gamelevel1
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbundasayang
#institutibuprofesional

9.20.2018

Jangan Menyerah, Nak!


Sebagai seorang ibu, kita dapat ‘merasakan’ ketika buah hati kita sedang tidak baik-baik saja. Bisa jadi kesehatannya maupun kondisi hatinya. Seperti Senin kemarin, Mas Fayyadh (7 tahun) tampak tidak bersemangat. Bunda lalu membuat teh hangat untuk kami berdua, dan duduk menunggunya bercerita. Dengan suara pelan, Mas Fayyadh menceritakan hasil ujian hafalan surat At Takwir yang tidak sesuai harapan.  

👦 Bun, setoran hafalan surat At Takwir tadi mas Fayyadh tidak lancar. Banyak lupa.
👩 Oiya, Nak? Jadi harus mengulang setoran lagi?
👦 Iya. Padahal Mas Fayyadh udah menghafal terus tapi masih lupa-lupa.
👩 Gimana ya sebaiknya biar Mas tidak gampang lupa hafalannya?
👦 Diulang-ulang ya Bun?
👩 Betul! Semakin sering diulang, InsyaAllah semakin nempel hafalannya. 
👩 Bunda dulu juga pernah mengalami kayak Mas Fayyadh. Diantara teman-teman, Bunda yang paling sedikit hafalannya. Tapi Bunda tidak menyerah. Bunda sering mengulang hafalan. Bunda juga berdoa, minta agar Allah bantu bunda menghafal. Kita menghafal ayat Allah biar disayang Allah kan? Biar masuk surga nanti. Jadi tidak boleh menyerah. 
👩 Nah, mas Fayyadh mau dibangunin sejam atau setengah jam lebih awal biar bisa nambah waktu menghafal?
👦 Bangunin mas Fayyadh jam empat ya Bun
👩 Insya Allah
 


#day5
#gamelevel1
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbundasayang
#institutibuprofesional

9.16.2018

Bunda,jangan sakit


Demikian kalimat yg diucapkan Mahya (4th) kemarin. Mendengarnya, Bunda merasa bersalah dan menyimpan airmata diam diam. Satu kalimat yang menyiratkan cinta yang tulus dari seorang anak.

Kakak sedih ya kalau Bunda sakit?
Iya.
Sedihnya gimana?
Sedih ga ada yang temani kak Mahya main.

Saya peluk anak kecil itu, saya cium kepalanya dan saya bisikkan betapa saya menyayangi dia.

#day4
#gamelevel1
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbundasayang
#institutibuprofesional

9.11.2018

Memilih Waktu

Salah satu waktu terbaik yang bisa dipilih untuk menyampaikan hal yang cukup penting kepada anak adalah dalam perjalanan yang menyenangkan.
Alhamdulillah kemarin kami berkesempatan untuk mengajak anak-anak mencicipi pengalaman baru di kota Medan. Dalam suasana hati yang bersemangat dan riang karena liburan, lebih mudah melakukan persuasi kepada anak.
Dalam perjalanan saya kembali mengingatkan Fayyadh pada rencana khitannya. Menanyakan kembali kesiapan mental Fayyadh terkait hal ini. Ini bukan diskusi pertama tentu saja, jauh sebelumnya kami telah menjelaskan bagaimana dan kenapa dia harus khitan. Namun Fayyadh masih takut dan belum mau menyusun rencana. Kami berupaya untuk empati dan menerima perasaan takutnya karena bagaimanapun kami tidak bisa mengatakan bahwa disunat itu sama sekali tidak sakit. Yang kami lakukan adalah memberi pengertian dan memotivasi agar Fayyadh siap. Kami menawarkan pilihan untuk khitan pada liburan semester pertama. Fayyadh belum benar-benar setuju,namun nampak jelas bahwa dia mulai mempertimbangkan pilihan waktu tersebut. InsyaAllah masih akan ada diskusi berikutnya, dan semoga saat itu tiba, ilmu komunikasi kami sebagai orang tua, lebih mumpuni dari saat ini.

#harike3
#gamelevel1
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbundasayang
#institutibuprofesional


9.08.2018

Komunikasi dengan suami

Ada sebuah ungkapan di Jawa yang berbunyi 'angon mongso', artinya memilih waktu yang tepat untuk menyampaikan sesuatu, baik berupa permintaan maupun penyampaian hal-hal yang berpotensi menimbulkan kesalahpahaman. Sebagai seorang istri, dituntut untuk peka dan mengetahui kapan sebaiknya membicarakan hal-hal yang serius atau sensitif. Bagi saya pribadi,karena kami masih menjalani LDR hingga saat ini, sedapat mungkin pembicaraan serius dilakukan secara langsung ketika suami pulang di akhir pekan. Namun tentu saja saya harus berhati-hati memilih waktu diskusi. Setelah memastikan segala kebutuhan suami terpenuhi, setelah memastikan lelahnya menempuh perjalanan berangsur mereda dan anak-anak terobati kerinduan pada ayahnya, dari sanalah saya akan mulai mencari celah waktu yang tepat. Karena saya ingin memastikan pesan saya diterima dalam kondisi hati,fisik dan pikiran yang jernih sehingga menghasilkan respon yang baik.
Hal penting lain adalah mengatur intonasi suara sehingga suami berkenan mendengarkan. Menghindari intonasi tinggi dan berusaha menyampaikan informasi secara ringkas dan lugas. Keep information short and simple (KISS) ini dilakukan agar sesuai dengan cara kerja otak laki-laki yang lebih mudah menerima informasi singkat dan mengena.

#day2
#gamelevel1
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbundasayang
#institutibuprofesional

9.06.2018

Semangat Belajar Berkomunikasi

Menjalani peran domestik sekaligus mengambil peran di ranah publik memiliki beberapa implikasi. Salah satunya, harus tetap berusaha menjaga emosi,intonasi dan menunjukkan empati ketika membersamai anak-anak sepulang bekerja.

Tidak selalu mudah tentu saja, namun harus selalu diupayakan seoptimal mungkin. Pekerjaan  tidak melulu lancar, jam pulang kadang melebihi jadwal, rekan kerja dan atasan juga tidak selalu menyenangkan. Tetapi apapun yang terjadi di luar rumah,tidak boleh mengurangi kualitas komunikasi dengan anak-anak maupun pasangan di rumah.

Meskipun lelah, anak-anak tetap harus disapa dengan ramah. Meskipun terjadi hal tidak menyenangkan di kantor, anak-anak tidak boleh menerima amarah tersembunyi dari ketusnya kata-kata atau intonasi yang meninggi. Meskipun sangat menginginkan segera melepas penat dan beristirahat, namun itu tidak bisa menjadi alasan pembenaran untuk tergesa dan menolak mendengarkan perasaan dan cerita mereka.

Sampai saat ini,saya masih terus dan senantiasa belajar. Salah satu ikhtiar saya adalah dengan mengikuti kelas Bunda Sayang, Institut Ibu Profesional. Saya berharap dengan tambahan ilmu dan semangat dari teman-teman, saya dapat meningkatkan kapasitas diri sebagai seorang ibu terutama dalam aspek komunikasi.

Semangat belajar, Bunda!

#day1
#gamelevel1
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbundasayang
#institutibuprofesional