10.26.2015

Mengapa Ragu?

beri aku waktu, untuk menyelesaikan apa yang telah kumulai.
beri aku waktu, untuk menetapi janji yang pernah lantang kuteriakkan.
 

beri aku kesempatan, mengejar ketertinggalan, akibat kemalasan maupun keterbatasan.
beri aku kesempatan, memperjuangkan semua cita dan mimpi.
 

beri aku kepercayaan.
juga sebuah pelukan.
Sebuah mula tak mesti sempurna.
Sama sekali tak perlu.
Dia Maha Tahu,satu demi satu langkahmu menuju.

10.22.2015

Lampu Hijau

Alhamdulillah.
Segala puji bagi Allah, Yang Maha Membolak balikkan hati.
Betapa mudahnya bagiNya, apa-apa yang menurut manusia sulit, dan rumit.

Alhamdulillah.
Apapun dan bagaimanapun keadaannya, seorang ibu tetaplah seorang ibu.
Kebahagiaan anak adalah jauh lebih utama baginya, daripada kebahagiaan pribadinya sendiri.
Tiba-tiba merindunya, sosok penuh cinta yang tak tak terbalas jasa, cinta dan doa-doanya.


Matur Sembah Nuwun, Gusti Allah.
matur nuwun,ummi..

10.20.2015

Curhat Random

Mas ganteng,

Satu hal yang selalu menjadi cacat bagi seorang pemimpin, adalah ketika dia, tidak melakukan apa-apa yang didengungkannya.
Ayahmu menyebutnya standar ganda.
Kepada orang lain, dan terutama bawahannya, dia menerapkan A.
Namun kepada dirinya sendiri, dia memiliki pemakluman untuk tidak menerapkan hal yang sama.

Ketahuilah Nak,
Wibawa seorang laki-laki tergadai pada kata-katanya.
Pada apa yang dia katakan, dan seberapa teguh dia melaksanakan kata-katanya.
Seperti yang sering diteriakkan teman-teman pers mahasiswa di kampus bunda dulu, Perjuangan adalah melaksanakan kata-kata.

Random ya Nak?
Entahlah, bunda hanya ingin berbagi padamu.
Hanya ingin memelukmu erat dan berbisik
Semoga kelak Allah melindungimu, membimbingmu sehingga menjadi laki-laki dewasa yang mampu memimpin diri dan keluarga,ke jannahNya.

Bunda sayang Mas Fayyadh.

10.13.2015

Motivasi Pribadi

Ada yang terbersit beberapa waktu lalu.
Sebagaimana yang telah kusampaikan padamu.
Ada satu hal mendasar, satu alasan yang mendesakku untuk kembali menarikan jemari.
Aku menginginkan sesuatu.
Aku ingin meninggalkan sebuah kemanfaatan, bagi anak cucu generasiku.

Kelak, Fayyadh dan Mahya akan menikah,dan menjalani fase yang sama seperti kita saat ini, menjadi orang tua.
Kita, yang lebih dulu mengalami dengan segala liku tikungnya, tentu telah mencatat beberapa hal yang kita harap tidak perlu mereka alami.
sebab belajar tidak perlu selalu dari kesalahan sendiri,bukan?

Ada beberapa pemaknaan, juga pengetahuan dan pengalaman yang ingin sekali kubagi.
Dulu, aku menganggap konsep "berbagi karena peduli" itu abstrak. Mungkin karena aku tidak berjiwa mulia hingga tak sampai berpikir untuk kemaslahatan umat manusia.
Tapi konsep itu sekarang menjelma nyata dan membumi, karena aku lebih dari peduli kepada anak-keturunanku nanti.
Maka apapun yang kumiliki saat ini, jika ada kemanfaatan bagi mereka kelak, ingin sekali kubagi. Terutama, agar mereka kelak tak perlu mengulang keliru yang tak perlu.

Satu-satunya jalan untuk membagi pengalaman, pemahaman, pengetahuan dan pemaknaan itu adalah dengan menuliskan.
Semoga apa-apa yang aku tuliskan nanti, menjadi satu caraku membahasakan cinta.