8.09.2022

Memilih untuk pulih

Dini hari, membaca seseorang bercerita tentang kebiasaannya membuat jurnal pagi. Jurnal paginya selalu diawali dengan kalimat:

pagi ini, aku memaafkan diriku yang telah bla bla bla

pagi ini, aku mencintai diriku karena bla bla bla

Bagiku, kalimat pembukanya cukup menarik. Memulai hari dengan memaafkan kesalahan. Meletakkan beban. Menyembuhkan kekecewaan, karena terkadang tidak ada yang lebih kejam dari pengadilan diri sendiri. Mengakui kelemahan sebagai manusia yang mustahil tanpa kesalahan.

Memilih untuk pulih.

Mengakui bahwa kemarin telah usai. Masa lalu telah terlampau jauh. Yang telah berlalu, sepahit apapun pada akhirnya berlalu.



8.02.2022

maka teguhlah

 Terima kasih, Duhai Engkau Yang Maha Pengasih

Sungguh hanya karena kasih sayangMu, langkah pertama mengayun pada jalan pulang

Kerinduan diam diam yang selalu kalah oleh kebodohan, kembali bertunas harapan

hal besar yang kerap membebani hati dan pikiran, namun selalu tertahan di ujung lisan, Engkau mudahkan

engkau memberi kami kesempatan

Maka semoga Engkau berkenan menjaga kami di jalan ini

8.01.2022

selamat pagi

bukan pagi yang sempurna

bahkan awal hari dimulai dengan tunggakan yang belum terselesaikan, juga hasil pekerjaan yang dipertanyakan

tapi bukankah sebuah pagi itu sendiri bagaimanapun jalin cerita didalamnya, adalah satu nikmat yang tidak semua orang memiliki, dan karenanya amat sangat layak diayukuri?

Alhamdulillah untuk sekali lagi kesempatan

Hari ini terlalu indah untuk dikeluhkan