12.10.2012

aku memanggilnya bunda

Hanya perempuan berhati bidadari

yang menikmati sembilan bulan kelelahan, mual dan tak enak badan
lalu tanpa ragu menjemput pertaruhan maut
yang menghabiskan lebih banyak waktu untuk terjaga dan menjaga
kemudian tanpa keluh melakukan pekerjaan rumah yang tak ada habisnya
yang memaksa diri menghadapi, apapun lakon hidup yang terjadi
dan tanpa beban mengatakan bahwa dia tidak pernah berkeberatan
yang melangitkan doa bagi buah hatinya senantiasa
tanpa sebait pun ikhlas luput dalam panjangnya sujud

Sungguh hanya perempuan berjiwa samudera

yang bersedia berpacu dengan pendulum waktu
membersamaiku, mengeja segalanya
tentang cinta
mencinta dengan sebenar benar cinta pada Sang Pencinta
tentang sayang
terutama pada sesama, terlebih pada yang papa
tentang kehidupan
memilih hakiki dan mengenali kesejatian
tentang ilmu
menghimpun tanpa jemu, membagi tanpa ragu
tentang cita
membangun istana berhiaskan intan mutiara di surga
bertetangga dengan wajah wajah bersinar memancar
menyongsong syahid sesudah berjuang demi kemuliaan Islam

Betapa hanya perempuan mulia
yang merangkum keseluruhan kisah sebagai indah
dengan kasih abadi dan cinta tanpa syarat apa apa

Perempuan istimewa ini,
tak akan pernah terganti







0 comments:

Post a Comment

Menyenangkan membaca komentar dari teman-teman. :D