7.12.2012

masih anak singkong

Rasanya sudah lama cita cita bersekolah tinggi tinggi sekadar menjadi ingin yang tak pernah diakui.
Menjadi benih yang sengaja dibusukkan hingga tak mungkin menyapa matahari.

Namun ada satu dua waktu dimana dia merasa ilmu adalah satu satunya harapan.
Satu syarat yang kata banyak orang menjanjikan gemilang hari depan.
Dan dia percaya.

Maka benih busuk itu dibujuknya untuk tidak takluk.
Berupaya senti demi senti untuk menjauhi garis pemisah hidup dan mati.

Sekali lagi, ilmu menjadi kekasih semu.
sekadar sandang untuk tujuan yang lebih besar, meski tidak lebih mulia.
dia perlu ilmu untuk mengecat masa depan yang telanjur diramal kelabu.
tidak hanya baginya, lebih lebih bagi dua adik yang saat itu masih belum sepenuhnya mengerti.

Karena kasih sayang Sang Pemilik Ilmu,meski terkhianati, ilmu memperlakukannya selayak kekasih sejati.
Meski berliku, tapak anak tangga dia tapaki satu demi satu.
Semburat semburat mulai berhimpun dan membiaskan rupa warna.


 



Sudahkah paripurna syukurmu, hei anak singkong?

0 comments:

Post a Comment

Menyenangkan membaca komentar dari teman-teman. :D