5.29.2012

Sederhana dan Elegan, Nostalgia Undangan Romantis

Hari ini usia pernikahan Ayah dan Bunda genap dua tahun. 29 Mei 2010 - 29 Mei 2012. Alhamdulillah.

Saya kali ini ingin nostalgia dengan salah satu pernak-pernik pernikahan kami dulu. Undangan.

Sebelum menikah, saya sudah tahu jika Bunda suka menulis dan Bunda tahu jika saya suka bermain dengan desain grafis. Jadilah kami berdua sama-sama punya tuntutan.
Bunda maunya saya sendiri yang punya desain undangan.
Saya maunya Bunda yang pilih kata-kata untuk undangan kami.

Saya di visualnya. Bunda di diksinya. Dan kami deal.

Awalnya Ayah dan Bunda ingin menggunakan tokoh wayang, Kamajaya dan Kamaratih. Tapi karena khawatir ntar malah nyeleneh secara akidah, kami urungkan deh. (hey, saya gak ngerti perwayangan gitu, dan Bunda sepertinya juga tidak terlalu paham.) Kembalilah kami ke desain undangan pada umumnya, sulur-sulur merambat. :D

Kami cukupkan konsep kami pada "sederhana dan elegan". Untuk mewakili makna itu, kami memilih warna putih untuk "sederhana" dan emas untuk "elegan". Dan padanan ini insyaAllah bertuah. :D

Sebagai insan yang ingin bermanfaat untuk orang lain (tsaaaaah), kami juga maunya undangan kami ini bermanfaat untuk beberapa waktu. Tidak sekedar dibaca lalu dibuang. Maka muncullah ide unik kami: undangan kami adalah pigura foto!

Dengan bekal konsep itu dan pilihan diksi dari Bunda, mulailah saya ngutak-ngatik desainnya. Beberapa konsultasi dengan vendor undangannya untuk memastikan apakah konsep yang kami sepakati bisa dikerjakan secara teknis. Alhamdulillah vendornya menyanggupi.

Dan inilah concept art (cie cie) undangan kami. :D



Jika biasanya, undangan itu soft cover untuk amplop, dan hard cover untuk undangannya. Maka undangan kami sebaliknya. Soft cover untuk isi undangannya dan hard cover untuk "amplop" berbentuk pigura. Penerima undangan mengambil isi undangan yang berisi pemberitahuan informasi acara akad dan resepsi, denah menuju lokasi acara, dan ,tentunya, puisi Bunda. :D

Selain undangan fisik, saya juga menyiapkan lini untuk online department (apaaa coba:D). File gambar untuk undangan yang diumumkan di dunia maya. Kala itu saya dan Bunda lagi keranjingan nge-blog di multiply. Undangan maya itu saya pajang di blog saya di multiply. Inilah bentuknya.


Secara keseluruhan, Ayah dan Bunda puas dengan undangan pernikahannya.
Mencoba melukis makna sederhana dan elegan pada undangan kami. Ayah dan Bunda sudah melibatkan passion masing-masing.
Hasilnya? Ayah dan Bunda banget. No regret.

----------
update 31/05/2012: ternyata Bunda masih menyimpan satu undangan paling keren sedunia ini :D



----------

Dan sebagai penutup, saya tampilkan puisi Bunda yang dipajang di undangan pernikahan kami. Bagus. :D

Gerimis subuh, cahaya dhuha
Menunaikan tasbih pada Pencipta Semesta
Melengkung busur berupa segala
Titian meninggi
Mengetuk langit menghampar hakiki

Ya Rahman
Semoga Engkau berkenan
Menggenggam hati-hati ini
Utuh, penuh, seluruh

Rabbi… Perkenankan kami
Menetapi janji pengguncang Arsy

0 comments:

Post a Comment

Menyenangkan membaca komentar dari teman-teman. :D