7.17.2014

Asal bukan tablet!

Sulung saya, Alif Abdurrahman Fayyadh (3 tahun) sebagaimana kebanyakan anak lainnya sangat menikmati bermain game di tablet yang dibelikan ayahnya. Segala macam permainan dicoba, mulai dari Toca Builder, Pango Imaginary car, Dr. Panda's Garage hingga yang paling menuai potes bundanya, Kamen Rider Super Climax Heroes. Kecenderungan fayyadh menyukai game yang saya sebut terakhir inilah yang pada akhirnya memaksa saya benar-benar mencari akal untuk menangkal. Sebab game-game bergenre superhero menurut saya kurang edukatif, mengandung konten kekerasan dan pada akhirnya mendorong anak untuk berperilaku lebih agresif. Belum lagi, gandrungnya fayyadh pada gadget ini mengurangi aktivitas motorik kasarnya sekaligus membuat fayyadh kurang peduli pada lingkungan sekitarnya.

Kekhawatiran yang menumpuk menjadi pemantik upaya saya untuk menemukan alternatif kegiatan tandingan bagi fayyadh demi mengurangi kecanduan gadgetnya.
Dari hasil pengamatan, pencarian dan perenungan yang dalam akhirnya saya mencoba menandingi gadgetnya dengan kegiatan :

Kembali ke buku
Saya ingat bahwa dulu saya sempat sangat getol membacakan buku cerita untuk fayyadh menjelang tidurnya. Namun belakangan karena seringkali tak lagi tersisa energi di malam hari, saya melewatkan ritual ini begitu saja. Padahal kami berdua sebenarnya sangat menikmati kegiatan ini, namun sayang, atas dalih kecapekan dan kemalasan, kegiatan seru nan bermanfaat ini terlewatkan.
 
Merencanakan Week end project
Proyek-proyek sederhana yang pernah kami coba diantaranya membuat kostum robot dari kardus bekas, membuat permainan memancing ikan kertas, menghias kotak sepatu dan sebagainya. Meskipun sederhana, namun ritual ini sanggup memaksa si gadget beristirahat minimal selama setengah hari.

Fayyad bergaya dengan kostum robot dari kardus bekas.


Melibatkan dalam agenda kerja rumah tangga bunda
Entah ketika menyapu, membereskan rumah bahkan saat memasak. Meskipun pada akhirnya keterlibatan fayyadh justru memperlambat penyelesaian agenda domestik, namun karena campur tangannyalah kegiatan yang tadinya membosankan menjadi aktivitas seru dan menggembirakan.

Jalan-jalan
Sekadar mengajak fayyadh berkeliling tanpa tujuan, atau menyempatkan berkendaraan ke tempat yang belum pernah didatangi sebelumnya selalu menjadi senjata paling ampuh untuk membuat fayyadh lupa pada gamenya sama sekali. It really works!

Dibutuhkan kemauan, usaha dan kreatifitas ekstra dari orang tua untuk menjaga agar anak tidak berpaling kembali pada gadgetnya. Namun saya rasa semua orang tua di dunia ini sama, akan mengupayakan yang terbaik bagi kebaikan anaknya.

Jadi, mungkin ada yang bisa membantu saya dengan alternatif ide pengalih yang lain?

2 comments:

  1. Sama kayak Nara, T-T
    cuma dia addicted sama video anak2 macam Nadia Syaamil. Kalo buat ngalihin sih, kadang maen masak-masakan (maklum, cewe sih) atau keluar ngasi makan ikan piaraan..

    ReplyDelete
    Replies
    1. minta tolong bantu ngurusin atau sekadar maen sama hewan piaraan ya..
      great idea!
      makasih mbak nara..

      Delete

Menyenangkan membaca komentar dari teman-teman. :D