Sebagaimana kata pepatah lama, lidah selayak pedang
Kerap kali, hanya dari sekelumit bisa berbuntut hati yang sakit
Sering pula, niat bercanda justru menjadi pencipta jeda tak nyaman yang menoreh luka
Tak jarang hanya karena komentar miring tak penting, ada kepala yang mendadak pening
Tentu masih banyak yang bersikap sebaliknya.
Memelihara lisan hingga hanya perkataan mulia yang berbuah darinya
Juga yang pandai menahan gerak lisan ketika amarah membungkus ubun ubun
Pun yang tidak pernah bersedia menarikan dusta
Hanya sebagai pengingat pribadi,
Sebab bukan sekali dua mengalami tersakiti,
Sebab mungkin bukan sekali dua menyakiti tanpa menyadari, atau bahkan menyadari tanpa peduli, lebih lebih menyesali
..dan sebaik baik tarian lisan adalah dzikrullah..
0 comments:
Post a Comment
Menyenangkan membaca komentar dari teman-teman. :D