kadang, telingaku bisa memeluk suaramu
meredam hausmu
namun di beberapa kesempatan, hening memantulkan penggal kisah
hingga sesak dada, lelah jiwa
mengapa jarang sekali kamu bercerita pada Dia?
meski kamu tau tak sedikitpun akan kecewa ketika mendatangiNya
tanpa waktu tunggu, tanpa jeda keluh kesahmu beralih rupa
kini, terasa dahaga yang sulit dinamai
diantara celah hari, celotehmu terus mencari
berharap cerita sederhana menjelma perekat
berharap sepasang telinga sedia melekat
: hatimu yang merindu, kan memandu kemana seharusnya menuju
0 comments:
Post a Comment
Menyenangkan membaca komentar dari teman-teman. :D