11.27.2013

Enam bulan

Kembali akan mengakrabi rindu. Sebab mulai tanggal 20 Mei ini, suami dipindahtugaskan ke kantor baru.
Sekali lagi berkarib dengan rindu. Sebab meski hanya tiga jam perjalanan, namun sanggup memaksa pada lima hari kerja dalam keterpisahan.

Akan menjadi ayah pekan-an. Suami minggu-an.

Tentang mutasi, bukan hal asing dalam rumah tangga kami yang baru seumur jagung ini. Secara mental, kemungkinan keterpisahan jarak bukan lagi wacana baru. Namun ketika pengumuman mutasi itu datang, tentu saja tidak hanya logika yang bicara.

Benar, kami telah bersiap. Namun dalam kadar kemanusiaan kami, rasanya sungguh enggan berpindah dari kondisi nyaman kebersamaan.
Benar, bahwa bagi kami ini merupakan panggilan tugas. Tapi kami tidak bisa berpura-pura tuli atas lirih kata hati yang keberatan.

Namun kami tidak ingin menjadi cengeng. Sebab semua ini adalah konsekuensi dari pilihan yang secara sadar kami ambil sendiri. Maka sungguh tidak ksatria jika kemudian enggan menjadi penghalang langkah kaki.
Kami yakin, enggan yang pada mulanya hadir tidak akan kekal. Keikhlasan dan semangat akan terkumpul perlahan. Hingga kami bisa menikmati keterpisahan (kembali) ini dengan bening hati. Tanpa sesal, tanpa kesal, tanpa iri.

Allah ingin kami belajar kembali. Mungkin ada hikmah yang luput kami pungut. Atau tersedia hikmah lain yang kemarin belum Dia hadirkan.

Semoga kepindahan ini membawa kemanfaatan.
Semoga mutasi ayah berlimpah berkah.

Hampir enam bulan yang lalu tulisan diatas dibuat.
Alhamdulillah, atas perkenan ArRahman kami telah mengalami dan mengatasi fase penyesuaian.
Telah mulai menemukan kenyamanan baru dalam ritme pertemuan mingguan.
Mulai lihai memaknai sekejap apapun kebersamaan dengan kebahagiaan yang menghangatkan.

Sungguh tidak ingin menjadi bagian dari yang kurang pintar mensyukuri yang telah dimiliki, meski tentu kami pun masih senantiasa berproses memantaskan diri untuk menjadi bagian dari yang bersikap sebaliknya.
Sebab kami percaya, tidak pernah ada yang keliru dari ketetapanNya.

 -----------------------------------------------------------------------------------------------------------



untuk beliau yang tidak bosan menanti kereta api datang,
biarkan senin menasihatkan kehilangan,
selasa mengisyaratkan penerimaan, 
rabu memperkenalkan rindu, 
kamis melukiskan indah doa, 
jumat menjawab harap,
lalu sabtu dan minggu melunasi semua,
dalam cinta.


6 comments:

  1. saya kok merinding disko ya baca tulisannya. :))
    saya aja yg suaminya berangkat pagi pulang malam setiap hari, rasanya ko sudah kangen banget ya mba.
    apalagi kalo seminggu sekali ketemunya

    ReplyDelete
    Replies
    1. masalah pembiasaan mungkin mba..kami kan awal menikah ketemuannya dua bulan sekali
      jadi seminggu sekali udah alhamdulillah
      ^^

      Delete
  2. Iya yu..mutasi selalu menjadi momok bagiku dan Papa Leon juga, akhirnya kami memilih keputusan yang mungkin dianggap banyak orang keputusan "bodoh", kami lebih memilih bersama selamanya ketimbang mengejar karir. Kalau diijinkan Tuhan dan dapet karirnya, kami merasa itu bonus, namun jika tidakpun kami tidak akan menyesali, karena kehangatan sebuah keluarga ada ditangan kami, dan kami menaruh semua harapan dan cita-cita kami pada keluarga kecil kami ini

    Tetap semangat mama Fayyadh, akan tiba saatnya kalian berkumpul dan tidak pernah terpisahkan lagi :)

    *peluk sayang utk fayyadh ya....

    ReplyDelete
    Replies
    1. mutasi memang selalu membawa sensasi tersendiri ya chen..kami berusaha untuk menjalani sebaik baiknya. Sebisa mungkin mengusahakan kebersamaan, namun jika ternyata kondisi tidak memungkinkan, kami berupaya tetap berbahagia, meski mungkin kurang sempurna.

      Makasih ya mama leon..kiss kiss buat si ganteng yg udah mau sekolah

      Delete
  3. meleleh selalu baca tulisan mbak Ayu
    untuk beliau yang tidak bosan menanti kereta api datang,
    biarkan senin menasihatkan kehilangan,
    selasa mengisyaratkan penerimaan,
    rabu memperkenalkan rindu,
    kamis melukiskan indah doa,
    jumat menjawab harap,
    lalu sabtu dan minggu melunasi semua,
    dalam cinta.

    tapi mas anis mungkin memikirkan penerimaan itu juga sepanjang hari ya mba? :D *AR oh AR

    ReplyDelete
    Replies
    1. hahahaha curcol AR akhir taooooooooon..
      kejar sampai dapat ya dek penerimaannya
      hahahaha

      apa kabar manado?

      Delete

Menyenangkan membaca komentar dari teman-teman. :D