12.30.2022

tentang hati yang menjauh

 dulu, yang kucari selalu tatapan lekatmu, padaku

yang kutunggu sanjungmu, tentangku


kini, aku mencukupkan diri

meski belum pernah berhasil memuji diriku sendiri,

aku berusaha berterima kasih pada kaki yang menopang dan bahu yang bertahan, meski tergelayuti beban


aku masih enggan memikirkan esok

10.30.2022

tak hanya nada dan bunga

separuh diri mengutuk hatiku saat ini

atas kebodohan yang dicari cari sendiri
memaksakan sebentuk wujud cinta dalam kata
ketika berderet laku nyata menjelma

mencari cinta dalam puisi
ketika semua buku di lemariku penuh terisi
mengejar cinta dalam setembang merdu
sedang telah lama terbangun ruang khusus bagiku berlagu


10.28.2022

bicara pada hening

kadang, telingaku bisa memeluk suaramu

meredam hausmu

namun di beberapa kesempatan, hening memantulkan penggal kisah

hingga sesak dada, lelah jiwa


mengapa jarang sekali kamu bercerita pada Dia?

meski kamu tau tak sedikitpun akan kecewa ketika mendatangiNya

tanpa waktu tunggu, tanpa jeda keluh kesahmu beralih rupa


kini, terasa dahaga yang sulit dinamai

diantara celah hari, celotehmu terus mencari

berharap cerita sederhana menjelma perekat

berharap sepasang telinga sedia melekat


: hatimu yang merindu, kan memandu kemana seharusnya menuju


10.27.2022

menemukanku kembali

 sekali waktu, aku ingin bercerita padamu

tentang sebuah lagu random yang kutemukan, lalu begitu saja kusukai

tapi entah mengapa, setelah lebih dari selusin kali aku memutar ulang lagunya,

tak terangkai jua kalimat untukku bercerita


beberapa kali aku menemukan hal yang kuharap bisa kubagi denganmu

sebuah buku yang menarik, sebuah cerita yang aku tak setuju namun tak kuasa jujur mengatakan,

sebuah percakapan teman yang bagiku mengandung pelajaran,

bahkan lelucon receh yang tanpa sengaja kutemukan


aku tak tau tepatnya sejak kapan

aku dan perasaanku menjadi prioritas terakhir yang akhirnya kerap kuabaikan

isi kepalaku serakah menguasai sisa sisa energi

diantara berjejal pekerjaan dan segala hal bertajuk tanggung jawab orang dewasa yang membelit benak


mungkin terlampau lama kubiarkan percik percik kecil bahagiaku meredup

perasaanku tak sempat mekar karena aku bersegera menyepelekannya


maka bagaimana aku bisa bercerita tentang hal hal kecil yang berarti bagiku

ketika aku sebenarnya telah gagal mengenali hal itu?


kusadari, aku tak memberi diriku waktu untuk menari, menikmati lagu dan puisi

dan hari ini, 

aku ingin nyalaku kembali

8.09.2022

Memilih untuk pulih

Dini hari, membaca seseorang bercerita tentang kebiasaannya membuat jurnal pagi. Jurnal paginya selalu diawali dengan kalimat:

pagi ini, aku memaafkan diriku yang telah bla bla bla

pagi ini, aku mencintai diriku karena bla bla bla

Bagiku, kalimat pembukanya cukup menarik. Memulai hari dengan memaafkan kesalahan. Meletakkan beban. Menyembuhkan kekecewaan, karena terkadang tidak ada yang lebih kejam dari pengadilan diri sendiri. Mengakui kelemahan sebagai manusia yang mustahil tanpa kesalahan.

Memilih untuk pulih.

Mengakui bahwa kemarin telah usai. Masa lalu telah terlampau jauh. Yang telah berlalu, sepahit apapun pada akhirnya berlalu.



8.02.2022

maka teguhlah

 Terima kasih, Duhai Engkau Yang Maha Pengasih

Sungguh hanya karena kasih sayangMu, langkah pertama mengayun pada jalan pulang

Kerinduan diam diam yang selalu kalah oleh kebodohan, kembali bertunas harapan

hal besar yang kerap membebani hati dan pikiran, namun selalu tertahan di ujung lisan, Engkau mudahkan

engkau memberi kami kesempatan

Maka semoga Engkau berkenan menjaga kami di jalan ini

8.01.2022

selamat pagi

bukan pagi yang sempurna

bahkan awal hari dimulai dengan tunggakan yang belum terselesaikan, juga hasil pekerjaan yang dipertanyakan

tapi bukankah sebuah pagi itu sendiri bagaimanapun jalin cerita didalamnya, adalah satu nikmat yang tidak semua orang memiliki, dan karenanya amat sangat layak diayukuri?

Alhamdulillah untuk sekali lagi kesempatan

Hari ini terlalu indah untuk dikeluhkan

7.07.2022

mungkin hanya perasaanku saja

Aku tidak mengerti apa yang membuatku melipat muka tak suka

bukan, bukan tidak mengerti

Aku hanya enggan mengakui

sungguh aku merasa tersisih

namun yang masih tak jua kumengerti

kenapa aku harus peduli?


7.06.2022

Mengkerut

 Kurasa gemintang tak pernah berebut penggemar

baik pijar maupun binar, bagaimanapun bersinar


Kurasa bukan sebuah dosa ketika bintang berkurang terang

Mungkin diantara sekumpulan cemerlang


kejora mata yang memancarkan cinta, menghapus gulita

7.05.2022

Bukankah dunia hanya sekedip mata?

 panjangnya perjalanan pagi dan petang hari memberiku banyak ruang perenungan.

sosok-sosok yang terlihat dari jendela, kerap kali tanpa sengaja meninggalkan jejak dalam benak.

aku dan lamunan panjang tentang apa-apa yang harus kulakukan untuk mendapatkan apa-apa yang belum tentu kubutuhkan namun entah kenapa selalu kuinginkan,

dan mereka yang tak sempat berangan panjang sebab sibuk memanjangkan nafas kehidupan.

1.08.2022

Mengeja kembali cinta

sebab ini adalah perjalanan, maka aku perlu bekal

sebuah perjalanan yang aku tak tahu, pendek atau panjang


sebab ini adalah perjalanan, dengan rinai badai juga terik bergantian

sebuah perjalanan yang kebaikan di dalamnya aku semogakan