Kukisahkan pada senja tentang sebentuk putih sederhana yang mendewasa.
Tentang bahagia yang tak melulu tawa atau celoteh tak berguna dua jam tanpa jeda.
sesekali duka bertandang, menyaru seribu nama. sekelebat singgah sekadar pengingat.
Kukisahkan padamu tentang sebentuk putih sederhana.
Meski hening.
Bergeming.
: Percayalah, tak ada gemintang yang kehilangan kesejatian.
tak ada gemintang yang kehilangan kesejatian.
Tajam Hujanmu
Oleh :
Sapardi Djoko Damono
ini sudah terlanjur mencintaimu:
payung terbuka yang bergoyang-goyang di tangan kananku,
air yang menetes dari pinggir-pinggir payung itu,
aspal yang gemeletuk di bawah sepatu,
arloji yang buram berair kacanya,
dua-tiga patah kata yang mengganjal di tenggorokan
deras dinginmu
sembilu hujanmu
Kumpulan Sajak,
1982.
Sabtu Bersama Bapak
Sabtu Bersama Bapak
-Adhitya Mulya-
Jika Mas Adhitya Mulya mengatakan ini novel kelimanya dan inilah novel yang paling dekat di hatinya, saya seribu persen percaya.
Sangat kentara sekali hati Mas Adhitya Mulya tertuang disini. Dalam cerita dan petuah kisahnya.
Betapa peran seorang Ayah bagi anak adalah vital. Dari sosoknyalah anak belajar dan mengeja nilai kehidupan.
Tumbuh bersama pesan ayah, membantu Satya dan Cakra menemukan arah jalan.
Laki-laki yang berhasil memaknai perannya sebagai suami, lalu sebagai ayah, adalah laki-laki yang menawan.
Pling tidak bagi saya, demikianlah adanya.
Laki-laki, sang pemimpin sejati adalah yang tidak akan sampai hati membiarkan keluarganya mendekat kecuali pada kebenaran dan kebaikan.
Laki-laki, terlebih seorang suami dan ayah adalah yang telah dua langkah di sepan. Yang berarti dia telah berhasil memimpin dirinya sendiri, untuk kemudian membimbing istri dan buah hati.
Laki-laki, sebagai kepala keluarga adalah sosok pertama yang mengenalkan sekaligus mengamalkan nilai-nilai kebenaran, tak peduli apapun taruhan dan tantangan.
Teladan, selalu lebih lantang menyuarakan. Selalu lebih jernih melukiskan.
Maka Bapak terbaik adalah sebaik-baik peniru pemilik sempurnyanya keteladanan, pemilik nama yang terpuji didunia dan akhirat.
Ayah Prayoga, kami mengandalkanmu.
Lagumu
Sebuah lagu mengingatkanku, padamu.
Dulu, kerap kudengar senandungmu.
Walau hanya sepenggal, sebab tak sepenuhnya hafal.
Lagu yang sama, membawa kenanganku serta.
Berjalan bersisian, guyonan setengah lucu,perdebatan mie instan, dan banyak keheningan.
Lagu ini mengingatkanku, padamu.
Pada cinta dan kecewa.
Pada rindu dan enggan.
Pada bakti, yang tak pernah secuil pun menyamai.
Semoga lantun lagu ini senantiasa mengingatkanku.
Pada cinta padamu.
dan hanya itu.
dan teguhlah
'Tidaklah seorang itu suka memaafkan, melainkan dia akan semakin mulia (HR.Muslim)
Bersabar tentu bukan pekerjaan gampang. Adakalanya di langkah kesekian, rasa kecewa kembali menggerogoti hati, amarah terpendam diam-diam mengintai menunggu lemah pertahanan.
Bersabar memaafkan jelas bukan pekerjaan mudah. Meski bukan mustahil.
Sejak detik pertama hati memilih untuk memaafkan, sejak itu pula ketulusan maaf senantiasa diuji.
Apa Kabar?
Sekilas seperti basa basi. Namun terkadang, tanya itu tersangkut di tenggorokan, sekuat apapun keinginan untuk melontarkan.
Sapa sederhana, namun tanpa niatan benar-benar, tidak akan tersampaikan.
Bisa jadi karena tergerus kesibukan yang lain, karena lemahnya ingatan, bahkan semata karena tiba-tiba berubah pendirian.
Ada waktu-waktu tertentu ketika saya demikian ingin menyapa sahabat-sahabat lama dengan secuil kalimat itu.
Namun,ingin itu lebih sering terhenti sebagai ingin yang tak sampai.
Sekali lagi, karena tergerus kesibukan dan waktu, karena payahnya ingatan yang kian menua, juga karena ada sedikit perubahan arah kerinduan.
entah bagaimana menuliskannya
Entah bagaimana aku menuliskannya. Akhir-akhir ini duniaku dipenuhi rutinitas yang meski tidak membosankan, namun tidak pernah jauh dari urusan kantor dan pernak pernik rumah.
Entah bagaimana aku menuliskannya. Terlalu lama jemariku terbelenggu kemalasan dan sejuta alasan. Hidup penuh kejutan dan pembelajaran, hanya tanganku terlalu enggan mengabadikan.
Entah bagaimana aku menuliskannya.
Menuliskan tentangmu.
Meski sebagaimana yang kita tahu, ternyata tak bisa sepanjang waktu.
Entah bagaimana aku menuliskan terima kasih.
Juga berlipatnya kasih.
Sebab setiamu, sebab pengertianmu, sebab kebaikanmu.
Entah bagaimana aku menuliskan itu semua.
yang pasti aku tau,
aku mencintaimu.
semakin, dan selalu.
here |
dua puluh delapan
Dalam semangat kebaikan, dengan berlimpah keberkahan
Dalam sepenuh syukur dan sebenar benar sabar
Atas segala hal yang Allah amanahkan
Cerita tentang kecewa
![]() |
pict |
Sedikit banyak tak tentu
Sekali waktu,
Kurasa aku siap memaafkanmu
Kapan saja
Namun di waktu lain,
Ingin sekali aku berpaling
Lalu berpura pura tidak mengenalmu saja
Bukan berpura pura bahwa semua baik baik saja
Telah kusampaikan padamu
Melalui isak tak bersuara
Dengan seukir senyum tak bernama
Lewat genggam erat jemari yang lekat
Segala ketulusan kasih dan sepenuh utuh dukungan kebaikan
On Budget
Apa pertimbangan teman-teman ketika memutuskan untuk membeli tas?
Kalau saya, yang pertama adalah tas itu harus mampu memanjakan mata saya.
Pokoknya harus cantik! (versi saya tentunya, disesuaikan dengan selera pribadi yang asli). Cantik disini bisa karena warnanya, motif uniknya, model elegannya atau kombinasi ketiganya.
Barulah jika mata berbinar menginginkan, saya mulai membayangkan bisa dipake kemana saja dan kapan saja tas tersebut. Saya lebih suka 1 tas multifungsi yang bisa diabuse kesana kemari tiap hari, daripada tiap kesempatan gonta ganti.
Alasan pertama karena ribet memindahkan bawaan didalamnya.
Yang kedua, karena nanti bisa dipelototin suami kalo bolak balik beli.
Hahahaha
Selanjutnya, tentu saja harus memperhatikan kemampuan. Ihik.
Apakah pundi-pundi celengan saya cukup untuk menebusnya. Nah bagian inilah yang paling tricky.
Kadang, saya merasa amat sayang untuk meninggalkan sebuah pilihan ketika telah terlanjur jatuh cinta. Rasanya belum afdhol jika belum mencoba segala cara (termasuk merayu pak suami) untuk mendukung secara finansial upaya saya mendapatkan tas idaman.
Meski tatap tidak setuju pak suami tetap ampuh membuat saya patuh menjauh, namun rasanya belum lega jika belum mencoba sejauh saya bisa. Hahahaha
Di poin budget inilah biasanya saya kalah.
here |
Sepertinya saya harus berputar haluan.
Pencarian dimulai dengan patokan anggaran yang telah disediakan. Sehingga perburuan tas ini berlangsung lebih aman bagi saldo tabungan.
Membatasi pilihan mata pada tas yang harganya sesuai dengan budget yang direncanakan. Memilih yang tercantik diantaranya, kemudian bersyukur atas kemurahan rizki dariNya.
Jadi pak suami, berapa karung duit untuk beli tas bunda niiiiiiiiiiiiiih?
Asal bukan tablet!
Sulung saya, Alif Abdurrahman Fayyadh (3 tahun) sebagaimana kebanyakan anak lainnya sangat menikmati bermain game di tablet yang dibelikan ayahnya. Segala macam permainan dicoba, mulai dari Toca Builder, Pango Imaginary car, Dr. Panda's Garage hingga yang paling menuai potes bundanya, Kamen Rider Super Climax Heroes. Kecenderungan fayyadh menyukai game yang saya sebut terakhir inilah yang pada akhirnya memaksa saya benar-benar mencari akal untuk menangkal. Sebab game-game bergenre superhero menurut saya kurang edukatif, mengandung konten kekerasan dan pada akhirnya mendorong anak untuk berperilaku lebih agresif. Belum lagi, gandrungnya fayyadh pada gadget ini mengurangi aktivitas motorik kasarnya sekaligus membuat fayyadh kurang peduli pada lingkungan sekitarnya.
Kekhawatiran yang menumpuk menjadi pemantik upaya saya untuk menemukan alternatif kegiatan tandingan bagi fayyadh demi mengurangi kecanduan gadgetnya.
Dari hasil pengamatan, pencarian dan perenungan yang dalam akhirnya saya mencoba menandingi gadgetnya dengan kegiatan :
Kembali ke buku
Saya ingat bahwa dulu saya sempat sangat getol membacakan buku cerita untuk fayyadh menjelang tidurnya. Namun belakangan karena seringkali tak lagi tersisa energi di malam hari, saya melewatkan ritual ini begitu saja. Padahal kami berdua sebenarnya sangat menikmati kegiatan ini, namun sayang, atas dalih kecapekan dan kemalasan, kegiatan seru nan bermanfaat ini terlewatkan.
Merencanakan Week end project
Proyek-proyek sederhana yang pernah kami coba diantaranya membuat kostum robot dari kardus bekas, membuat permainan memancing ikan kertas, menghias kotak sepatu dan sebagainya. Meskipun sederhana, namun ritual ini sanggup memaksa si gadget beristirahat minimal selama setengah hari.
![]() |
Fayyad bergaya dengan kostum robot dari kardus bekas. |
Melibatkan dalam agenda kerja rumah tangga bunda
Entah ketika menyapu, membereskan rumah bahkan saat memasak. Meskipun pada akhirnya keterlibatan fayyadh justru memperlambat penyelesaian agenda domestik, namun karena campur tangannyalah kegiatan yang tadinya membosankan menjadi aktivitas seru dan menggembirakan.
Jalan-jalan
Sekadar mengajak fayyadh berkeliling tanpa tujuan, atau menyempatkan berkendaraan ke tempat yang belum pernah didatangi sebelumnya selalu menjadi senjata paling ampuh untuk membuat fayyadh lupa pada gamenya sama sekali. It really works!
Dibutuhkan kemauan, usaha dan kreatifitas ekstra dari orang tua untuk menjaga agar anak tidak berpaling kembali pada gadgetnya. Namun saya rasa semua orang tua di dunia ini sama, akan mengupayakan yang terbaik bagi kebaikan anaknya.
Jadi, mungkin ada yang bisa membantu saya dengan alternatif ide pengalih yang lain?
Meskipun hanya satu kebaikan
Seringkali saya mendapati diri merugi.
Pekerjaan tetap menumpuk, to do list semakin panjang, beberapa hal terlewat diingat atau dilakukan, padahal Allah tidak mengurangi jatah 24 jam saya.
Saya yang terlena.
Berlama-lama melakukan hal yang saya suka, permisif pada keinginan diri untuk menunda, merasa berhak untuk mengambil jeda walaupun sebenarnya apa yang harus saya kerjakan belum paripurna.
Teori tentang skala prioritas telah saya hafal di luar kepala. Termasuk kaidah batu besar dan kerikil didalamnya. Namun yang menjadi kunci keberhasilan pemanfaatan waktu secara optimal adalah konsitensi.
Konsisten untuk membuat skala prioritas, menjabarkan dalam to do list, dan terutama konsisten mematuhinya. Tentu tidak berlaku saklek karena terkadang muncul hal yang tidak penting namun mendesak dan tak terduga. Namun paling tidak ada garis besar gambaran bagaimana seharusnya satu hari terlewati. Minimal, meminimalisir janji yang terlewat karena tidak ingat atau tidak sempat. Atau dalam taraf lebih rendah, paling kurang waktu tidak begitu saja berlalu.
Seringkali saya mendapati diri merugi.
Sebagaimana di ramadhan ini.
Seolah tiba-tiba separuhnya telah berlalu begitu saja. Padahal sekali lagi, Allah tidak mengurangi jatah 24 jam saya.
Ramadhan yang seharusnya menjadi wadah berlomba pahala, menjadi saat terbaik untuk melipatgandakan kebaikan, menjadi waktu paling tepat untuk mengakselerasi diri menuju taqwa, seolah hanya lewat sekejap mata.
Saat ini saya mendapati diri merugi.
Namun saya tak ingin semakin rugi dengan membiarkan diri termangu sekadar merenungi kerugian ini.
Tidak.
Saya ingin bangkit dan mengusahakan, meskipun hanya satu kebaikan.
Sembari mengiba dalam doa senantiasa, semoga Allah berkenan mengizinkan saya bertemu kemuliaan ramadhan berikutnya.
![]() |
here |
Review Stylus Uneed US301
Hari ini baru hands on stylus untuk layar kapasitif Uneed US301. Beli sepekan lalu di kaskus untuk coret-coret di hape. Kali ini coba kasih review kecil-kecilan.
Uneed US301 ini ditujukan untuk penggunaan pada layar kapasitif, seperti kebanyakan layar hape android hari ini. Uneed sendiri sepertinya hanya rebranding dari merk luar, Dagi. Fitur utamanya adalah tip (mata stylus) yang kecil untuk memaksimalkan keakuratan dan juga bening untuk visibilitas user. Saya membelinya seharga Rp. 150.000,-, relatif terjangkau. Paket penjualannya satu stylus yang sudah terpasang satu tip dan pelindung tip, satu tip cadangan, dua holder (satu putih, satu hitam), dua sticker holder, dan sepuluh pelindung tip. Kelengkapannya seperti gambar berikut.
US301 merupakan seri paling murah dari seri stylus yang dikeluarkan Uneed. Selain itu, seri ini juga paling kecil. Perbandingan ukurannya dengan baterai AAA dapat dilihat di gambar berikut.
Untuk mencoba performanya, saya menggunakan aplikasi CloverPaint. It's works. Keakuratannya bagus dan tip beningnya benar-benar buat nyaman pandangan pas coret-coret.
Secara keseluruhan, stylus ini sesuai ekspektasi saya. So, performance per price-nya memuaskan.
Sekian review abal-abal saya tentang Uneed US301. Semoga bermanfaat ya.
Tiga Game Android untuk Anak
Bunda suka manyun lima senti lihat Si Sulung, Mas Fayyadh, main game "Bima". Main Bima, begitu Mas Fayyadh menyebutnya, sebuah game genre fighting (berantem) dengan karakter seri Kamen Rider (satria baja hitam).
Jadilah kemudian saya diminta Bunda buat nyariin game alternatif. Ngelihat Mas Fayyadh yang suka main susun blok, Ayah kepikiran nyari game serupa untuk bisa dimainin di tablet android.
Ini beberapa game yang sukses disukai Mas Fayyadh. Aplikasi game berikut adalah aplikasi berbayar. You know what you have to do. :D
1. Toca Builder
Game susun blok. Kita bisa bebas membangun dan mewarnai blok dibantu lima robot lucu dengan kemampuan yang khas. Overall, bagus banget untuk anak mengembangkan imajinasi dan logikanya (harus menggunakan beberapa robot untuk satu bangunan). Mas Fayyadh (3 tahun) masih susah menguasai kontrolnya tapi tetep suka mainin.
2. Pango Imaginary Car
Game susun part kendaraan. Di sini kita disiapin berbagai macam part, dari yang biasa seperti roda sampai kepala naga dan meriam. Mas Fayyadh suka bentuk jadi robot lengkap tangan-kaki, meriam, dan pakai sayap. Setelah puas membentuk, hasil jadinya bisa dimainin juga. Tiap part bisa ditap dan bereaksi interaktif. Robot Mas Fayyadh bisa nembak kalau meriamnya disentuh, juga bisa terbang pas sentuh sayapnya. Mas Fayyadh suka minta diperhatiin robot atau mobil buatannya beraksi. Game ini jadi salah satu favorit barunya.
3. Dr. Panda's Garage
Di garasi ini, kita diminta membersihkan mobil dan mengkustomisasinya dengan part yang disediakan. Mirip sama game Pango Imaginary Car, tetapi terbatas pada bentuk mobil yang sediakan, dari sedan sampai buldozer. Kelebihannya adalah karakter panda dan teman-temannya yang lucu. Game Dr. Panda punya seri yang lain yang sepertinya memang dipasarkan untuk toddler.
Demikian shortlist game baru Mas Fayyadh. Bunda bilang lebih suka game seperti ini untuk Mas Fayyadh.
Setelah semua pencarian game itu, game terfavorit Mas Fayyadh tetep aja: Kamen Rider Super Climax Heroes! :D
5 bulan kemudian..
Rindu?
Tentu !!
Hampir lima bulan tanpa cerita apa-apa (!!)
Padahal banyak sekali hal terjadi dan mendesak untuk dibagi.
Namun lagi dan lagi, setumpuk alasan menghalangi jari menari.
Alhamdulillah, Allah karuniakan kesehatan bagi keluarga kecil kami (yang telah berganti formasi sehubungan dengan kelahiran Mahya, putri kami )
Alhamdulillah, setelah (hampir) tiga bulan cuti bersalin, kini telah harus kembali duduk manis di kursi kantor baru di seksi yang baru pula.
Nah nah..banyak bahan cerita kan ya sebenarnya..tapiiii lebih banyak mangkirnya.(pentung!)
Maaf ya, rumah maya tercinta..
Saatnya kembali belajar menderetkan aksara.
Semangat!
here |
Tentang Jualan
Lagi semangat-semangatnya nih..jadi mohon dimaklumi jika ini aja bahasannya.
Merasakan pengalaman dan euforia baru seputar peran sebagai penjual (yang juga baru berjalan beberapa hitungan). Namun alhamdulillah, dalam rentang masa sependek ini telah mendapat satu dua pelajaran yang cukup berharga.
Ada hal menyenangkan, salah satunya ketika (dengan noraknya)saya memfoto uang hasil penjualan yang pertama. Atau ketika mendapat jawaban ya atas usaha melamar sebagai reseller terpercaya.
Antara deg-degan dan kepedean ketika memilih memilah kira-kira produk mana yang akan diterima.
Merasakan ternyata capek juga ya jeprat jepret barang dagangan (padahal peran saya hanya sebagai asisten pak suami saja, sementara beliau jualah yang mengedit foto dan segala macamnya)
Sampai pada pengalaman menemukan calon customer yang butuh gamis untuk kondangan, belum berjodoh dengan gamis kami dan akhirnya justru berniat meminjam gamis koleksi pribadi saya.(hihihihi)
Lucu, dan seru!
Walaupun terselip juga pelajaran tentang kehati-hatian ekstra ketika mendapati produk sampel yang tak seindah penampakan mayanya.
Belum dua minggu, dan penjual (newbie) ini sudah sok cerita-cerita. Hahaha maafkan ya teman-teman, namanya juga lagi anget-angetnya. Harap dimaklumi saja.
Oiya, jika berkenan, monggo mampir ke rumah belanja manna
Hehehehe
Jualan apa yaa?
![]() | |||||||
hasil karya misua |
Kenapa pengen jualan?
Karena kayaknya menyenangkan. Hehehehe
Selama ini selalu jadi pembeli, pengenlah sekali sekali ngerasain jadi penjualnya. Sebagai langkah awal, insha Allah memulai dari hal yang disukai, yaitu pakaian.
Masih belajar jualan, jadi mari mulai dari melamar sebagai reseller gamis dan jilbab. Dua item fashion favorit. Mencoba memasuki 9 dari 10 pintu rizki.
Semoga berkah, dan barakah.
Mohon doanya yaaaaa
[1Hari1Ayat] Merugi
here |
- Demi masa.
- Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian,
- kecuali orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran. (QSAl Asr 1-3)
Surat Al Asr ini, meski sangat pendek namun maknanya sangat dalam. Mengingatkan manusia tentang satu bekal yang Allah sediakan sama, namun sangat jarang meksimal termanfaatkan, yaitu waktu. Padahal dalam surat ini secara lugas disebutkan bahwa semua manusia itu merugi, kecuali orang yang beriman, mengerjakan amal saleh, nasihat menasihati dalam mentaati kebenaran dan menetapi kesabaran. Dengan kata lain, yang beruntung adalah yang tenggelam dalam aktivitas kebaikan, yang sibuk mengumpulkan pundi-pundi amal. Karena memang hanya ada dua pilihan cara manusia menggunakan waktunya, dengan kegiatan bernilai kebaikan maupun sebaliknya.
Beberapa hari terakhir ini, merasa sangat merugi. Disibukkan oleh berbagai hal yang kurang penting, namun cukup menguras energi. Beberapa pekerjaan kecil yang menjadi besar karena penundaan (ya, terjadi lagi!), dan hal-hal lain terkait kesenangan nan melenakan yang akhirnya mengganggu skala prioritas.
Mari kembali berbenah dan mengatur langkah
[1Hari1Ayat] Bacalah!
Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan
(QS Al Alaq: 1)
Wahyu pertama yang turun adalah 'iqra', bacalah. Dalam pemahaman saya, membaca disini tidak terbatas maknanya hanya pada membaca ayat Qauliyah (yang tersurat) tetapi juga ayat-ayat kauniyah. Membaca tidak hanya kitab-kitab yang bermuatan ilmu, namun juga membaca tanda-tanda kebesaran Allah yang terpampang nyata di seluruh bagian alam semesta. Membaca tidak melulu menjadi kegiatan menelusuri deratan aksara, namun lebih jauh dari itu. Tidak sebatas pada pemaknaan kata demi kata, namun juga penghayatan dalam-dalam atas makna yang terangkai.
Tentu bacaan pertama dan utama kita adalah FirmanNya, Yang Maha benar. Dalam terbata pun, mengeja tiap hurufnya adalah pahala. Bahkan bernilai ganda. Pahala karena kesediaannya bersusah payah belajar, dan karena yang dia pelajari itu. Membaca Kalamullah, merupakan salah satu cara kita untuk menjaga jarak denganNya, agar tetap dekat, agar tetap ingat.
Mulai hari sabtu kemarin, Alhamdulillah dengan izin Allah, suami telah terdaftar mengikuti program ODOJ (One day One Juz). Dan melihat semangat beliau mempersembahkan kholas setiap hari rasanya menularkan energi sekaligus kecemburuan tersendiri. Mengikat komitmen untuk merampungkan satu juz (apapun yang terjadi) menjadi kenikmatan tersendiri. Semoga semangat kebaikan itu juga menular kepada saya, yang masih mencoba melakukan pemanasan sebelum benar-benar terjun ke medan perang.
Mohon doanya yaaaa
[1Hari1Ayat] Saatnya Iman Bicara
QS Al Ankabut 1-3 |
- Alif laam miim
- Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: "Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi?
- Dan sesungguhnya kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta.
Apakah bagi orang-orang yang beriman, sesudah apa yang mereka yakini sesungguh hati terlisankan dengan lantang, lantas mereka kemudian bisa berleha-leha begitu saja?
Sekali kali tidak.
Mereka yang melisankan pengakuan itu akan diuji, untuk memberi mereka kesempatan mempersembahkan bukti. Bukti nyata terhadap segala yang mereka yakini dalam hati.
Maka tak jarang kita mendengar cerita tentang pedih perihnya perjuangan mempertahankan keyakinan. Dalam kasus muslimah dan jilbab, misalnya. Masih ada saja orang yang berupaya menghalangi hak seorang muslimah untuk menjalankan kewajiban beragamanya. Dengan alasan-alasan yang cenderung dibuat-buat sekaligus dipaksakan.
Maka di sanalah saatnya iman yang berbicara. DI titik itulah keyakinan yang tersembunyi rapat dalam hati, mewujud nyata dalam laku yang dapat diindera manusia.
Jelas bukan perkara mudah, sebab taruhannya pun luar biasa indah, ridha Allah yang mengantar pada Jannah.
#sebuah renungan pribadi
[1Hari1Ayat] Duhai, yang bermuka masam
here |
- Dia (Muhammad) bermuka masam dan berpaling,
- karena telah datang seorang buta kepadanya.
- Tahukah kamu barangkali ia ingin membersihkan dirinya (dari dosa),
- atau dia (ingin) mendapatkan pengajaran, lalu pengajaran itu memberi manfaat kepadanya?
- Adapun orang yang merasa dirinya serba cukup,
- maka kamu melayaninya.
- Padahal tidak ada (celaan) atasmu kalau dia tidak membersihkan diri (beriman).
- Dan adapun orang yang datang kepadamu dengan bersegera (untuk mendapatkan pengajaran),
- sedang ia takut kepada (Allah),
- maka kamu mengabaikannya.
Asbabun nuzul :
Kelihatan remeh, namun sejatinya tidaklah demikian. Tidak ada seorangpun yang senang berinteraksi dengan orang yang bermuka masam. Meski mungkin tidak ada kata menyakitkan yang keluar dari lisannya, namun ketidaknyamanan ketika mendapati raut muka yang tidak sedap dipandang sudah pasti mencederai keindahan interaksi. Sebaliknya, ketika kita mendapati raut wajah berseri, seolah ada transfer energi positif dan keindahan yang terpancar. Maka pantaslah ketika Rasulullah menyebut bahwa senyum adalah sedekah. Senyum sebagai pembawa pesan keramahan, kejernihan hati dan kehangatan.
[1Hari1Ayat] Insan paling mulia
[1Hari1Ayat] So Thankful For
Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
![]() |
source |
[1Hari1Ayat] Silakan menunda, dan menikmati konsekuensinya
21 Desember kemarin
Akhirnya tiba jugaaaaaaaa
Hari yang dinanti, ketika pertama kalinya sebagai seorang ibu, melihat penampilan perdana anak kiciknya. Momen ketika Fayyadh tampil bersama teman-teman kelas toddler dan playgroup menyanyikan lagu Kasih Ibu.
Bundanya hanya bisa terharu biru.
Rasanya baru kemarin mulut kecilnya mengeluarkan suara tangis ketika lapar, tiba-tiba 21 Desember kemarin mas Fayyadh sudah berani tampil di panggung bernyanyi bersama.
#episode klasik "how time flies"
[1Hari1Ayat] If Allah wills
Namun demikian, sebagai manusia tentu kita memiliki keterbatasan-keterbatasan. Tidak seorang manusia pun yang dapat memprediksi apa yang akan terjadi esok hari. Sebagaimana tidak ada seorang manusia pun yang dapat memastikan dia dapat memenuhi apapun yang telah dia janjikan, karena segala hal di dunia ini hanya terjadi atas izin Allah. Maka Allah memerintahkan untuk mengiringi setiap ucap janji dengan "Insya Allah", sebagai pengakuan bahwa kita akan berupaya optimal untuk menepati janji dalam kapasitas sebagai manusia,namun diatas itu semua, kita meyakini bahwa hanya atas kehendak Allah jua hasil akhirnya. Sederhana saja, bukankah maut yang menjemput tidak pernah mengabarkan kedatangannya sebelumnya? Dan ketika saat itu tiba,kita tidak dapat meminta tambahan waktu, untuk menetapi janji terlebih dahulu.
[1Hari1Ayat] AlQuran adalah penawar
[1Hari1Ayat] Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu
QS Ali Imran:133 |
(QS: Ali Imran Ayat: 133)
Bukankah pada hakikatnya AlQuran adalah pedoman. Maka jika membacanya saja enggan, kehidupan macam apa yang sebenarnya saya rancang dan inginkan?
Tanpa menunggu, dalam hati saya putuskan untuk ikut. Saya bertekad untuk menyambut salah satu ajakan kebaikan ini. Sempat terbersit ragu, dan ketakutan ini itu. Bagaimana jika nanti saya tidak istiqomah hingga akhir, bagaimana jika saya hanya semangat di awal saja, lalu melempem pada akhirnya, dan bagaimana bagaimana lain yang berkelebat. Maka kemudian saya pilih ayat ini sebagai penguat langkah dan penjaga nyala semangat perbaikan diri. Saya ingin bersegera kepada ampunan, karena sesungguhnya syaithan selalu berupaya membelokkan azzam dan menggoyahkan niat di setiap kesempatan. Dan keragu-raguan, kemalasan, juga bertubi dalih yang mengakibatkan enggan menyambut ajakan kebaikan adalah nyata-nyata upaya syaithan menggelincirkan.
Ya Allah, sungguh hamba berlindung kepadaMu, dari godaan syaithan yang terkutuk. Sungguh hanya Engkaulah sebaik baik Penjaga. Maka lindungilah kami, dengan sebaik-baik penjagaan dariMu.
Amiin.
Surat Cinta, entah yang keberapa
Hampir empat tahun, sayang, sejak undangan putih sederhana pelaksanaan ijab qabul kita menjadi penanda permulaan cerita.
Dua tahun mengakrabi rindu karena terpisah jarak Sumatera Utara-Bengkulu, sembilan bulan mencicipi indahnya kebersamaan dalam satu atap peneduh panas dan hujan, untuk kemudian harus puas dengan pertemuan seminggu sekali, hingga hari ini.
Apa yang kita rasa?
Warna-warni tentunya.
Ada saatnya hati ini buncah atas syukur yang melangit, tiap kali mendapati senyummu di depan pintu, pun ketika mendengar lantun suaramu sebagai imamku.
Adakalanya hening memenuhi ruang antara, sebab bagaimanapun kita adalah dua yang berbeda. Acapkali aku dan kamu tak sempurna melebur menjadi kita.
Tak jarang airmata menitik tanpa suara, dini hari biasanya, ketika aku mendapati lelapmu, dan menemukan betapa laki-laki inilah yang telah melakukan hampir segalanya, atas nama kebahagiaan keluarga.
Hampir empat tahun, dan entah sudah berapa surat yang kutuliskan untukmu.
Deret aksara yang kupercaya untuk mewakili hadirku, terselip di kotak masuk hapemu, terkirim melalui emailku, juga selalu hadir diantara lipatan baju dalam koper yang kau bawa kembali.
Lembaran-lembaran sederhana tentang kita, tentang rindu yang menggigilkanku, tentang asa yang belum bermuara, tentang hari berat yang pada akhirnya terlewat, tentang betapa miripnya kamu dan Fayyadh, juga tentang sejuta hal sederhana dalam dunia kita.
Sayang,
Kali ini izinkan aku merangkai terima kasih.
Karena kamu telah mengajarkan begitu banyak hal selama hampir empat tahun kita menyemai cerita.
Kamulah yang mengenalkanku pada rindu, sekaligus rapal doa untuk menjadikannya perekat dan pengingat agar ikatan kita semakin kuat, bukan semata luap rasa tanpa makna.
Kamu juga yang makin mendekatkanku pada syukur. Melalui genggam tangan yang menyiratkan bahwa tak ada satu kesulitan pun yang diciptakan tunggal, tanpa diapit kemudahan.
Darimu juga aku mengumpulkan remah-remah keberanian. Hingga terus berbaik sangka dan optimis di tiap bilangan hari tanpa kehadiranmu disisi. Meyakini sepenuh hati bahwa ada Sebaik-baik Penjaga, dan kepadaNyalah kita bermunajat dengan segenap pinta.
Hampir empat tahun sejak aku mengeja makna jodoh, dengan namamu.
Hingga hari ini, untaian doa itu terangkai dalam repetisi abadi.
Semoga Allah berkenan menyatukan keluarga kita dalam kebersamaan, tidak hanya di dunia, tetapi hingga kelak di keindahan kampung keabadian.